Senin, 28 Juli 2008

Ducati Tetap Pakai Melandri di Brno


Milan - Karir Marco Melandri sementara masih aman di Ducati. Bos tim Ducati Marlboro Livio Suppo menyatakan masih akan tetap memakai Melandri di MotoGP Republik Ceko nanti.

Posisi pembalap Italia ini di tim Ducati tersebut memang sedang di ujung tanduk menyusul performanya di awal musim yang kurang menjanjikan. Sementara Sete Gibernau dikabarkan telah siap menggantikan setelah tiga kali menjalani tes dengan Ducati.

Melandri pun sebelumnya telah menyatakan bahwa dirinya kemungkinan bisa digantikan oleh Gibernau di Brno. Namun hal itu tidak menjadi kenyataan. Lewat situs Ducati, Suppo mengungkapkan bahwa Melandri masih akan tetap tampil di seri berikutnya.

Meski tanpa hasil namun Suppo puas dengan performa Melandri di Laguna Seca. "Saat pemanasan dia sangat cepat, juga saat free practice. Sayang saat balapan dia menyentuh tikungan pertama sehingga membuatnya keluar dari trek," ungkapnya seperti dilansir Auto Sport

"Namun ia menunjukkan peningkatan yang konstan, seperti dia lakukan di Sachsenring. Dia konsisten saat latihan dan juga pemanasan. Dia rupanya sudah dapat mengerti bagaimana mencapai yang terbaik dengan Desmosedici," bela Suppo.

Yang pasti, Suppo masih tetap memberikan kesempatan kepada Melandri meraih hasil terbaik. "Sekarang adalah waktu berlibur, namun kami sudah tidak sabar untuk melhat Casey dan Marco kembali ke trek lagi di Brno," tukasnya.
(Sumber: http://www.detiksport.com)

Nakano Kini Setara Pedrosa


Jakarta - Shinya Nakano barangkali memang hanya pembalap tim satelit, Honda Gresini. Tapi di MotoGP Ceko tiga pekan mendatang, ia akan mendapat motor yang sama dengan milik Dani Pedrosa.

Di Sirkuit Brno nanti, Nakano akan mengendarai purwarupa (prototype) motor HRC 800cc. Motor ini, dari jenis motor yang sama dengan yang dipakai oleh Daniel Pedrosa dan Nicky Hayden di Repsol Honda, akan dikembangkan sebagai motor untuk tim satelit Honda tahun depan.

"Shinya akan memakai motor baru di Brno, yaitu motor yang akan menjadi dasar pengembangan motor satelit Honda tahun 2009," demikian bos tim Gresini, Fausto Gresini, seperti dilansir Autsport.

Dalam rangkan pengembangan ini, Nakano yang kini menduduki peringkat kesepuluh di klasemen sementara MotoGP dengan nilai 70 akan bekerjsama dengan HRC.

"HRC akan bergantung kepada tim kami dan Shinya. Sebabnya, lebih mudah untuk berkomunikasi dengan para insinyur dari Jepang tersebut," kata Gresini. "Bagi kami, ini jelas sebuah keistimewaan dan buah dari kolaborasi erat yang telah berjalan selama bertahun-tahun antara Honda Gresini dan HRC."

Ternyata ada yang tidak suka dengan keputusan HRC ini. Orang itu adalah Andrea Dovizioso. Pasalnya, pembalap JiR Scot ini adalah pembalap Honda non-pabrikan yang terbaik sejauh ini.

"Coba Anda yang mengambil kesimpulan dari keputusan ini. Lebih baik saya tidak usah bicara saja tentang apa yang saya pikirkan," ketus Dovizioso.
(Sumber: http://www.detiksport.com)

Kalender Sementara MotoGP 2009, Cina Dicoret


Mies - Federasi Motor Internasional (FIM) mengumumkan kalender sementara untuk MotoGP musim 2009. Dari 18 seri, tiada seri Cina yang kini digantikan Hongaria.

Dari kalender yang dilansir situs resmi MotoGP tersebut, musim 2009 akan dibuka di Qatar pada 12 April dan ditutup di Valencia pada 8 November. Seri pembuka di Qatar merupakan satu-satunya balapan malam di musim 2009.

Dalam kalender itu juga tercatat kembalinya MotoGP Hongaria, yang rencananya dihelat pada 20 September, sebagaimana dispekulasikan belakangan ini. Kali terakhir Hongaria menggelar balapan Grand Prix motor adalah pada tahun 1992 silam.


Kalender Sementara MotoGP Musim 2009


12th April Qatar Doha/Losail (balapan malam)
26th April Jepang Motegi
3rd May Spanyol Jerez de la Frontera
17th May Prancis Le Mans
31st May Italia Mugello
14th June Catalunya Catalunya
27th June Belanda Assen (digelar di hari Sabtu)
5th July Amerika Serikat Laguna Seca (hanya untuk kelas MotoGP)
19th July Jerman Sachsenring
26th July Inggris Raya Donington Park
16th August Republik Ceko Brno
30th August Indianapolis Indianapolis
13th September San Marino Misano
20th September Hongaria Lake Balaton
4th October Portugal Estoril
18th October Australia Phillip Island
25th October Malaysia Sepang
8th November Valencia Ricardo Tormo Valencia ( krs / krs )
(Sumber: http://www.detiksport.com)

Bisa Bangkit dan Berjaya di Brno, Pedrosa?


Jakarta - Tanpa mengecilkan rider lain, titel juara MotoGP musim ini tampaknya relatif hanya diperebutkan Dani Pedrosa, Casey Stoner dan Valentino Rossi. Tanpa Pedrosa di Laguna Seca, Stoner dan Rossi pun dominan. Tapi siap-siap saja, Pedrosa segera kembali.

Sampai dengan seri kesembilan di Assen, Belanda, Pedrosa memesona. Kendati baru dua kali menjejak podium satu, raihannya yang stabil dengan finis terburuk di posisi empat --MotoGP Prancis-- membuatnya bertengger di puncak klasemen.

Akan tetapi, nasib sial akhirnya menghampiri pembalap Honda itu. Membalap pada seri kesepuluh di Sachsenring, Jerman, Pedrosa gagal finis. Dia terjatuh, meluncur masuk gravel dan menabrak pagar pembatas lintasan setelah gagal menguasai kendaraannya. Sudah cedera, dia pun harus terdelincir dari puncak klasemen.

Asa bisa kembali membalap di Laguna Seca pun sempat dipelihara Pedrosa yang bahkan sempat mengikuti sesi latihan bebas. Namun apa daya, rasa sakit masih membebatnya sehingga harus absen dalam balapan di seri MotoGP Amerika Serikat tersebut.

Gagal mendulang poin di dua seri terakhir, Pedrosa kini tercecer di posisi tiga klasemen pembalap. Dua rivalnya, Stoner dan Rossi, juga menjauhkan rentang poin setelah bergantian merenggut podium satu di Sachsenring dan Laguna Seca.

Tanpa keberadaan Pedrosa, Stoner dan Rossi juga amat sangat dominan di Laguna Seca. Sedari awal, keduanya melaju kencang meninggalkan para kompetitor dan praktis hanya bersaing ketat satu sama lain sepanjang balapan.

Saking renggangnya jarak pembalap Ducati dan Honda itu dari rider lainnya di seri yang berlangsung, Senin (21/7/2008) dinihari WIB tersebut, Stoner yang sempat terjerembab di gravel pun masih punya waktu cukup untuk finis di posisi dua.

Pedrosa bisa jadi geregetan melihat pertarungan kedua rivalnya tersebut, karena cedera telah mengganjalnya ikut hadir di lintasan guna ikut bersaing. Mau tak mau saat ini dia hanya bisa berharap sudah fit untuk seri berikutnya di Brno.

Beruntung buat Pedrosa, waktu jeda musim panas yang kini membentang bakal membuat dia memiliki cukup waktu untuk memulihkan diri dan mencoba kembali bersaing menuju titel juara.

"Tujuannya tak berubah, di mana tujuannya tetap memenangi titel. Dua kali DNF (tak finis) jelas tak termasuk dalam rencana. Keadaan jadi lebih sulit, tapi tentu saja hal seperti ini terjadi," tegas mentor sekaligus manajer Dani Pedrosa, Alberto Puig, seperti dikutip situs resmi MotoGP.

"Sekarang tujuannya adalah kembali di Brno dan terus bertarung untuk kejuaraan dunia, mencoba tak bikin kesalahan, bertarung di setiap balapan. Kami tahu situasi bisa berubah dengan cepat dan tak ada hal yang pasti untuk siapapun sampai akhir musim," seru mantan pembalap 250cc dan 500cc tersebut.

Kembalinya Pedrosa niscaya bukan hanya dinanti para penyukanya, tapi juga penikmat MotoGP pada umumnya, karena kehadiran pembalap berusia 22 tahun itu pasti bakal bikin persaingan menjadi jawara musim ini menjadi kian sengit.

Akankah Brno jadi ajang kebangkitan Pedrosa usai tak bisa mendulang angka di dua seri terakhir?
(Sumber: http://www.detiksport.com)

Doohan: Konflik Rossi-Stoner Akan Berlanjut


Sydney - Valentino Rossi dan Casey Stoner terlihat beradu mulut seusai MotoGP AS. Legenda GP Motor, Mick Doohan, memilih membiarkannya dan malah meramal konflik itu akan berlanjut. MotoGP AS di Laguna Seca akhir pekan lalu berlangsung seru. Rossi akhirnya memenagi balapan setelah melalui pertarungan seru dengan Stoner. Usai lomba, keduanya terlihat bertukar perdebatan verbal. Stoner menyebut bahwa balapan tersebut adalah yang terkotor yang dialaminya. Manuver Rossi, bagi Stoner, dianggapnya terlalu agresif, terutama ketika melakukan overtaking. Bagi Doohan, konflik Rossi vs Stoner dianggapnya sebagai bagian dari taktik untuk mendapat keuntungan psikologis ketimbang rivalnya. Ia bahkan memprediksikan hal seperti itu akan terulang di masa mendatang. "Jangan terkejut jika ada perang kata-kata lagi di antara mereka jika jarak poin (di klasemen) menipis. Itu akan membuat situasi di luar trek menjadi menarik," ucap Doohan santai kepada Sydney Morning Herald, "Apa yang mereka ucapkan setelah lomba kelihatannya normal saat ada dua orang yang bertarung untuk gelar juara. Pembalap berkata-kata untuk mencoba meraih keunggulan atas rival mereka atau untuk membuat lawan tidak nyaman. Itu bagian dari permainan," papar lima kali juara dunia GP 500 tersebut. Doohan mengatakan bahwa pertarungan psikologis seperti itu adalah tradisi di balap motor. "Perang kata-kata seperti ini sudah berlangsung dari dulu. Barry Sheene dan Kenny Roberts melakukannya 30 tahun lalu dan kita semua melihat yang seperti itu setelahnya di antara rival-rival di era yang berbeda," lanjutnya. Bagaimanapun, Doohan mengingatkan bahwa perang di luar trek tak berpengaruh kepada perebutan gelar jawara MotoGP. "Casey dan Valentino sudah cukup lama berada di sana untuk menyadari kalau hasil di sirkuit-lah yang benar-benar berpengaruh," ucap dia. "Anda tidak mendapatkan poin dengan bicara." Meski tak ingin tahu kalimat seperti apa yang saling terlontar di Laguna Seca, Doohan yakin betul bahwa baik Stoner maupun Rossi sama-sama memiliki respek terhadap lawannya. "Kenapa tidak? Valentino adalah juara dunia lima kali dan salah satu yang terhebat sepanjang masa. Sementara Casey adalah anak muda yang berjuang keras memenangi gelarnya tahun lalu," tegas pria Australia berusia 43 tahun itu. "Masing-masing dari mereka memenangi empat balapan tahun ini dan mari kita semua duduk dan menikmati sebuah pertarungan yang menarik dalam tujuh seri yang akan datang," tutup Doohan.((Sumber: http://www.detiksport.com)

Rabu, 23 Juli 2008

Lorenzo Tambah Satu Tulang Patah


Barcelona - Cedera Jorge Lorenzo tampaknya lebih parah dari dugaan. Dengan tambahan satu tulang patah, dari semula dua, kaki kirinya harus digips selama sepuluh hari ke depan.

Tak lama selepas start di Laguna Seca, Senin (21/7/2008) dinihari WIB, Lorenzo sudah tersungkur. Dia terlempar dari motornya dan terpelanting sebelum terhempas di gravel.

Semula, diindikasikan kalau pembalap Yamaha itu mendapat patah tulang di bagian metatarsal ketiga dan kelima kaki kirinya. Namun, setelah menjalani pemeriksaan lanjutan ternyata tulang metatarsal keempat di kaki kirinya juga ikut jadi korban.


Dengan cederanya tiga tulang metatarsal tersebut, kaki Lorenzo harus digips selama sepuluh hari. Setelah itu dia akan menjalani proses pemulihan guna mempersiapkan diri untuk tampil di Brno pada 17 Agustus mendatang.

"Saya cukup kesakitan dan marah, karena masalah baru ini menghambat kemajuan saya," keluh Lorenzo seperti dikabarkan Autosport, Selasa (22/7/2008).

Gips memang hanya akan melekat di kaki kirinya saja. Tapi juga mengaku kalau kaki kanannya turut terkena imbas setelah insiden di Laguna Seca, sehingga untuk berjalan pun dia kesulitan.

"Kaki kiri saya digips tapi saya nyaris tak bisa berjalan karena kaki kanan juga kesakitan akibat efek kecelakaan itu, kendati untungnya tak ada cedera (lebih serius). Bagusnya saya punya waktu pulih untuk tampil di Brno, pun meski itu artinya saya jadi tak punya waktu liburan," demikian dia.

Usai MotoGP AS, terbentang jeda libur musim panas selama empat pekan sebelum seri selanjutnya, MotoGP Republik Ceko, digelar. (Sumber: http://www.detiksport.com)

Selasa, 22 Juli 2008

Stoner Debat Rossi Usai Balapan


Laguna Seca - Casey Stoner dan Valentino Rossi terlibat balapan sengit di MotoGP AS. Keduanya lantas saling bertukar kata-kata dan berdebat singkat di parc ferme Laguna Seca.

Kedua pembalap tersebut bersaing sengit untuk berebut posisi satu, praktis sedari balapan dimulai. Keduanya saling susul menyusul sampai suatu ketika Stoner melebar dan sempat terjatuh dari motornya di gravel.

Hal itu membuat Rossi dengan leluasa meraih kemenangan pertamanya di Laguna Seca dan Stoner harus puas finis di posisi dua. Namun, menyoal gaya membalap Rossi, rider Ducati itu sama sekali tak bisa puas.

Usai balapan, percakapan singkat terjadi ketika Rossi sedang mencoba menyalami tangan Stoner di parc ferme Laguna Seca, dan tertangkap kamera BBC. Berikut pembicaraan keduanya:

Rossi: Balapan yang bagus
Stoner: Tidak, kamu tak bisa membalap seperti itu
Rossi: Itulah balapan, Casey
Stoner: Yang seperti itu namanya balapan? Oke, kita lihat saja

Stoner lantas menjelaskan keluhannya tersebut, dengan menyebut gaya membalap "The Doctor" sebagai terlalu agresif dalam melakukan overtaking. Tapi, dia juga tetap bersikap sportif dengan melayangkan pujian.

"Tapi, begini, Valentino melaju dengan baik dan saya sama sekali tak keberatan dengan itu, hanya buat saya beberapa overtake melewati batas. Namun saya sudah bicara dengannya mengenai itu di podium dan kami hanya akan menatap balapan berikutnya," jelas Stoner, seperti dilansir Autosport.

Rossi sendiri enggan disebut terlalu agresif. "Balapan yang bagus. Saya menyesal kalau Stoner mengeluh. Saya paham pertarungan kami sangat agresif, tapi saya pikir dia mengeluh lebih karena pada akhirnya dia tertinggal. Saya sangat sedih dia merasa marah di awal, tapi saya pikir setelah balapan (sengit) seperti ini, wajar (dia marah) karena dia sudah tertinggal," ujar Rossi kepada Italia1. (Sumber: http://www.detiksport.com)

Balapan 'Terkotor' bagi Stoner


Laguna Seca - Meski gagal menang, penampilan Casey Stoner di Laguna Seca sebenarnya tak terlalu jelek. Namun, mengapa ia kemudian menyebutnya sebagai balapan "terkotor" yang pernah dialaminya? Ternyata hal tersebut ada hubungannya dengan sang pemenang balapan, Valentino Rossi. Hampir sepanjang balapan Stoner dan Rossi terlibat pertarungan sengit. Keduanya saling melakukan manuver dan aksi salip-menyalip yang berakhir dengan melintirnya Stoner keluar trek, delapan lap menjelang akhir lomba. Dengan tergelincirnya Stoner ke gravel trap, otomatis Rossi tak lagi memiliki lawan. Pembalap Italia itu pun dengan mudah memenangi lomba, sekaligus memutus dominasi Stoner yang berhasil meraih tiga kemenangan sebelum menyentuh Laguna Seca. Nah, apa yang dikesalkan oleh Stoner adalah gaya membalap The Doctor yang disebutnya terlalu agresif dalam melakukan overtaking. Akibatnya, pembalap asal Australia ini pun menyebut balapan ini sebagai yang paling "kotor' yang pernah dialaminya. "Bagi saya, ada beberapa manuver yang tidak benar. Saya sedikit kecewa karena apabila saya melakukannya pasti saya akan terkena penalti," ujarnya seperti dilansir Autosport. "Saya pernah menjalani balapan yang buruk sepanjang karir saya, beberapa di antaranya adalah balapan yang agresif, tapi tidak kotor. Bagi saya, hari ini (balapannya) terlalu berlebihan," tandasnya. Meski demikian, penunggang Ducati Desmosedici ini mengakui bahwa insiden melintirnya ia ke gravel trap adalah salahnya sendiri. "Ketika saya melintir keluar lintasan, itu adalah kesalahan saya. Saya membuat kesalahan ketika saya mencoba menyalip lagi. Saya tak tahu apa yang terjadi, saya tak menyentuh rem depan saya. Pasirnya terlalu padat dan saya membuat kesalahan." "itu sungguh memalukan karena balapan berjalan dengan menarik. Motor saya terasa sangat bagus dan kondisi (cuaca) semakin hangat. Walaupun, bagian belakang motor saya sering melintir," pungkasnya. (Sumber: http://www.detiksport.com)